Bau wangi di ruang itu adalah...
Ini cerita horor.. persiapkan selimutnya..
Diceritakan hari itu hari senin, hari dimana ada kelas
pintar di RHI. Masih seperti biasa, aku menemani mbak maje, dia selaku guru di
kelas pintar, siang itu aku ke Rhi bersama kak Maje. Tetiba disana belum ada
orang, aku langsung ke rumah Ibu Indra, minjam kunci buat masuk ke RHI. Ceklek ceklek, pintu ku
buka, hem... baunya haruuum... !@#$%^&*() tanpa
komentar, kuputar otak 3600 ,dan aku ingat “oh si
penny kan habs dari Rhi, ulah dia mungkin..” #lega..
Waktu itu atmosfer solo lagi ababil, mendug tapi yo
sumuk sayup sayup. “iyuh sumuk, lepas jaket ah..” .
greeeeet greeet ,
“eh
penny sms” , kubuka deh tuh pesan..
"
"
Satu kata “sesuatu”
itu Bikin penasaran kan? Aku mulai mikir dari A sampai Z , tapi gak habis pikir
juga kalau si peni bakal balas lagi seperti ini :
"
"
Oh men... “peri”
whats that ? makhluk macam apa itu “peri”
. aku jadi inget semua cerita-cerita . . semua sudut ruangan aku lirik, mata
ekor mulai bekerja. Dag dig dug
debaran jantung makin mengguncang.. seketika itu juga langit serasa runtuh
memadam, atmosfer menjadi mendung.. kemudian percakapan masih berlanjut,
"
"
Kalimat-kalimat yang dikirim peni makin memekik hati
dan sugesti. udara tiba-tiba menjadi dingin.. aku langsung mengenakan kembali
jaket tadi.. aku berpikir aneka ragam. Gimana ya perasaan adek-adek yang sedang
mondar mandir itu, apakah mereka pernah merasakan ketakutan yang mendalam..?? #sumpahLebay
, aku memperhatikan setiap lekukan teriaakan bibir adek-adek setiap tingkah polah
bahagia mereka.. dan kebetulan juga saat itu tidak ada si kembar, RHI terasa
sangaaat sepi sekali. Dan kelas kak maje pun dimulai, mereka masuk ruang kelas
atas. Yess!! Aku berada di ruang bawah sendirian!!. Aku mencoba berfikir
positif. “halah ini bercanda pasti, hem pasti bercanda, kalo
peni ketakutan, dia gak mungkin cerita lewat sms apalagi pas aku di TKP, pasti
dia ceritane pas ketemu langsung dan kita jauh dari TKP”.
Dan sumpih..
"
"
Oke fine ! aku beneran ketakutan #macammanapulasayaini
+_+
Aku mulai mengakrabi adk-adek RHI yg kebetulan mereka
maen egrang di luar rumah, yg waktu itu rasanya badan udah cuapeeek dan
nguantuuk, aku paksaiin maen bareng adek-adek asal gak di dalem rumah aja. “mbak ada
gunting?” tanya salah seorang adek kepadaku. Aku jawab “iya ada di
ruang kantor tuh yang diatas meja” ya aku
inget aku pernah nata perkakas di meja itu. “ambil aja, ruang lurusnya tangga tu
lho..” tapi tak seorang adek pun yang berangkat mengambil.
Dan aku mengabaikan , dengan alasan utama “peri”
#sial. Aku mencoba memberikan solusi lain kepada adek” agar aku tidak jadi
mengambil gunting. Tapi lagi lagi “jane iki nganggo gunting og..
huu #sambilngotakatik” . tidak tega,
rasanya tidak tega.
Dan aku pun beranjak, dengan niatan mengambilkan
mereka gunting, satu persatu tangga aku injak dalam rumah itu, sampailah aku di
depan ruang kantor “ah gelap, tidaaaaaaaak” ,aku berjalan terus melewati
ruangan itu, mondar-mandir, sesekali nengok kelas kak maje kok tumben sepi, ato
jangan-jangan... #mulai-nething
. dan alhamdulilah, mereka masih di dalam kelas, baik-baik saja. Aku kembali
berjalan melewati ruangan itu tadi, mengumpulkan seluruh hati jantung dan
niatan mengambil gunting, but... apadaya rasa takutku melebihi tubuhku. Aku
sama sekali gak berani masuk ruang itu #sungguh
(malu banget).
Aku pun langsung turun tangga lagi, menemui adek”
mebaur kembali “gunting e jebule ra enek og..”
. dan beruntungnya mereka gak protes lagi.
Waktu terus berjalan. Akhirnya kak Lyna, kakak kelas
pintar SMP pun datang, #lega. Nampaknya
murid” kak Lyna sedang terlanjur gak bersemangat karena nunggu terlalu lama.
Mereka tidak mau diajak ke kelas, maunya belajar dibawah. Ku lihat raut muka
adek” dan kak lyna. Hem.. aku aku jahat . kenapa aku jadi curiga sama kak Lyna,
kenapa kak Lyna juga mau diajak adek” belajarnya di bawah, jangan” kak Lyna
juga merasakan “peri” itu..
oh men...
Dan adzan asar pun terdengar, “alhamdulillah,
kelas pun selese” . tadi nya aku berniat untuk tetap di
RHI menunggu kak Anis karena ada janji puku 4 sore, tapi tapi ya itu tadi,
niatan itu aku hapus, aku bertekad bulat pulang ke kosan, mending nanti dateng
langsung jam 4 dari kosan.
-1,5 jam kemudian-
Nanananininanninani
ngobrol banyak dengan kak anis. Magrib pun tiba. Tiba-tiba juga pandangan mbak
anis ke arah pintu dan mimik wajak memberikan tanda ada sesuatu. Akupun
penasaran “apaseeeh mbaaak?” . dia
bilang “engaaak.. #sambilKetawa. . engga papa cuma kunci
itu dipintu kena angin.. #ketawaLagi
“ hem.. aku curiga, jangan-jangan.. yang tadi siang..
Aku nyaris menceritakan semuanya ke mbak anis, tapi
tapi ah jangan, ini kan di TKP, dan hari mulai gelap pulak, tidak tidak cukup
aku saja yang tahu.
Dan kemudian pulang.. sampailah di kosan.. ketemu
peni.. sejuta rasa penasaranku menguap.. aku bilang kedia.. “ah peni ih
bercanda ya tadi” , dengan niatan mancing si peni dan agar
dia juga mengatakan yang sesungguhnya. E dia nya gak tahan, udah ketawa
duluan.. hyaaaampuuun +_+ menyesal saya menyesal, nyesel banget .. dan dugaanku
benar !! wangian ituuuu PARFUM !!
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteha haa ha :D
ReplyDelete