Sunday, October 27, 2013

Bau wangi di ruang itu adalah...

Bau wangi di ruang itu adalah...
Ini cerita horor.. persiapkan selimutnya..
Diceritakan hari itu hari senin, hari dimana ada kelas pintar di RHI. Masih seperti biasa, aku menemani mbak maje, dia selaku guru di kelas pintar, siang itu aku ke Rhi bersama kak Maje. Tetiba disana belum ada orang, aku langsung ke rumah Ibu Indra, minjam kunci buat masuk ke RHI. Ceklek ceklek, pintu ku buka, hem... baunya haruuum... !@#$%^&*() tanpa komentar, kuputar otak 3600 ,dan aku ingat “oh si penny kan habs dari Rhi, ulah dia mungkin..” #lega..
Waktu itu atmosfer solo lagi ababil, mendug tapi yo sumuk sayup sayup. “iyuh sumuk, lepas jaket ah..” . greeeeet greeet , “eh penny sms” , kubuka deh tuh pesan..
"


"
Satu kata “sesuatu” itu Bikin penasaran kan? Aku mulai mikir dari A sampai Z , tapi gak habis pikir juga kalau si peni bakal balas lagi seperti ini :
"
"
Oh men... “peri” whats that ? makhluk macam apa itu “peri” . aku jadi inget semua cerita-cerita . . semua sudut ruangan aku lirik, mata ekor mulai bekerja. Dag dig dug debaran jantung makin mengguncang.. seketika itu juga langit serasa runtuh memadam, atmosfer menjadi mendung.. kemudian percakapan masih berlanjut,
"
"
Kalimat-kalimat yang dikirim peni makin memekik hati dan sugesti. udara tiba-tiba menjadi dingin.. aku langsung mengenakan kembali jaket tadi.. aku berpikir aneka ragam. Gimana ya perasaan adek-adek yang sedang mondar mandir itu, apakah mereka pernah merasakan ketakutan yang mendalam..?? #sumpahLebay , aku memperhatikan setiap lekukan teriaakan bibir adek-adek setiap tingkah polah bahagia mereka.. dan kebetulan juga saat itu tidak ada si kembar, RHI terasa sangaaat sepi sekali. Dan kelas kak maje pun dimulai, mereka masuk ruang kelas atas. Yess!! Aku berada di ruang bawah sendirian!!. Aku mencoba berfikir positif. “halah ini bercanda pasti, hem pasti bercanda, kalo peni ketakutan, dia gak mungkin cerita lewat sms apalagi pas aku di TKP, pasti dia ceritane pas ketemu langsung dan kita jauh dari TKP”.
Dan sumpih..
"
"
Oke fine ! aku beneran ketakutan #macammanapulasayaini +_+
Aku mulai mengakrabi adk-adek RHI yg kebetulan mereka maen egrang di luar rumah, yg waktu itu rasanya badan udah cuapeeek dan nguantuuk, aku paksaiin maen bareng adek-adek asal gak di dalem rumah aja. “mbak ada gunting?” tanya salah seorang adek kepadaku. Aku jawab “iya ada di ruang kantor tuh yang diatas meja” ya aku inget aku pernah nata perkakas di meja itu. “ambil aja, ruang lurusnya tangga  tu lho..” tapi tak seorang adek pun yang berangkat mengambil. Dan aku mengabaikan , dengan alasan utama “peri” #sial. Aku mencoba memberikan solusi lain kepada adek” agar aku tidak jadi mengambil gunting. Tapi lagi lagi “jane iki nganggo gunting og.. huu #sambilngotakatik” . tidak tega, rasanya tidak tega.

Dan aku pun beranjak, dengan niatan mengambilkan mereka gunting, satu persatu tangga aku injak dalam rumah itu, sampailah aku di depan ruang kantor “ah gelap, tidaaaaaaaak” ,aku berjalan terus melewati ruangan itu, mondar-mandir, sesekali nengok kelas kak maje kok tumben sepi, ato jangan-jangan... #mulai-nething . dan alhamdulilah, mereka masih di dalam kelas, baik-baik saja. Aku kembali berjalan melewati ruangan itu tadi, mengumpulkan seluruh hati jantung dan niatan mengambil gunting, but... apadaya rasa takutku melebihi tubuhku. Aku sama sekali gak berani masuk ruang itu #sungguh (malu banget).
Aku pun langsung turun tangga lagi, menemui adek” mebaur kembali “gunting e jebule ra enek og..” . dan beruntungnya mereka gak protes lagi.

Waktu terus berjalan. Akhirnya kak Lyna, kakak kelas pintar SMP pun datang, #lega. Nampaknya murid” kak Lyna sedang terlanjur gak bersemangat karena nunggu terlalu lama. Mereka tidak mau diajak ke kelas, maunya belajar dibawah. Ku lihat raut muka adek” dan kak lyna. Hem.. aku aku jahat . kenapa aku jadi curiga sama kak Lyna, kenapa kak Lyna juga mau diajak adek” belajarnya di bawah, jangan” kak Lyna juga merasakan “peri” itu.. oh men...

Dan adzan asar pun terdengar, “alhamdulillah, kelas pun selese” . tadi nya aku berniat untuk tetap di RHI menunggu kak Anis karena ada janji puku 4 sore, tapi tapi ya itu tadi, niatan itu aku hapus, aku bertekad bulat pulang ke kosan, mending nanti dateng langsung jam 4 dari kosan.

-1,5 jam kemudian-
Nanananininanninani ngobrol banyak dengan kak anis. Magrib pun tiba. Tiba-tiba juga pandangan mbak anis ke arah pintu dan mimik wajak memberikan tanda ada sesuatu. Akupun penasaran “apaseeeh mbaaak?” . dia bilang “engaaak.. #sambilKetawa. . engga papa cuma kunci itu dipintu kena angin.. #ketawaLagi “ hem.. aku curiga, jangan-jangan.. yang tadi siang..
Aku nyaris menceritakan semuanya ke mbak anis, tapi tapi ah jangan, ini kan di TKP, dan hari mulai gelap pulak, tidak tidak cukup aku saja yang tahu.

Dan kemudian pulang.. sampailah di kosan.. ketemu peni.. sejuta rasa penasaranku menguap.. aku bilang kedia.. “ah peni ih bercanda ya tadi” , dengan niatan mancing si peni dan agar dia juga mengatakan yang sesungguhnya. E dia nya gak tahan, udah ketawa duluan.. hyaaaampuuun +_+ menyesal saya menyesal, nyesel banget .. dan dugaanku benar !! wangian ituuuu PARFUM !!
[sungguh, aku tidak habis pikir dengan diriku sendiri]